Allah SWT berfirman:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)
Sedekah berasal dari kata
shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar
pengakuan imannya. Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna asalnya
adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau menetapkan / menerapkan sesuatu pada
sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam
pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Atau pemberian
sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kebada
orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak di tentukan baik jenis,
jumlah maupun waktunya, sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat
material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain.
Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain
termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat luas dan
digunakan al-qur'an untuk mencakup segala jenis sumbangan.
Pengertian sedekah sama
dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya
saja shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding infaq. Jika infaq
berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal
yang bersifat nonmateriil. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang
tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi
tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di
jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis
kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri dsb. Dan shadaqoh adalah
ungkapan kejujuran (shiddiq) iman seseorang.
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar,
Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka
membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan
kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adakah sedekah.
Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada
orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah
dengan hartanya, beliau bersabda: "Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap
takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah shadaqah,
nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah".
(HR. Muslim)
Apa sebenarnya keutamaan sedekah?
Menurut Rasulullah SAW, ada empat keutamaan.
Pertama, sedekah justru mengundang rezeki. Semakin
banyak bersedekah, semakin banyak rezeki melimpah. “Tidak akan berkurang rezeki
orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, dan bertambah”, sabda
Rasulullah.
Kedua, sedekah bisa menyembuhkan penyakit. Karena sedekah dapat membersihkan
hati dan pikiran, dampaknya secara psikologis dapat pula membantu penyembuhan,
berkat ridha Allah SWT. Selain itu, Allah menjanjikan melipatgandakan ganjaran
sedekah hingga 700 kali lipat. Dengan bersedekah Rp.100.000,- misalnya, bukan
tak mungkin akan kembali Rp.70.000.000. Dan dengan uang itulah si sakit
membiayi proses penyembuhannya.
Ketiga, sedekah dapat menolak bala, menahan musibah,
menghilangkan kesulitan. Sabda Rasulullah, “Jika seseorang ingin dihilangkan
kesulitannya, diringankan bebannya, ditolong atas semua permasalahannya, dia
harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita, lebih bermasalah. Dan bersedekah
merupakan upaya terbaik untuk membantu orang lain.” Sabda Rasulullah SAW lagi,
“Bersegeralah bersedekah. Sebab, musibah dan bencana tidak bisa mendahului
sedekah.”
Keempat, sedekah dapat memanjangkan umur. Dengan
bersedekah, kehidupan kita akan dipenuhi kebajikan. Selalu tumbuh kepuasan
batin dan merasa lebih berbahagia, karena dapat membantu orang lain, dan
semakin dicintai para sahabat. Dengan kebajikan, hidup menjadi lebih
berkualitas.